Oleh : Edi Nusalam
Para ahli transportasi dan perkotaan meramalkan Jakarta akan macet total (stagnasi) pada tahun 2014, apabila pemerintah tidak mengambil langkah-langkah revolusioner untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas yang saat ini terus membelit ibu kota negeri ini. Mungkin kita tidak perlu mencari siapa yang harus disalahkan atau paling tidak dijadikan kambing hitam terjadinya kemacetan yang melanda Jakarta saat ini. Yang jelas apa yang terjadi pada Jakarta saat ini adalah akibat kesalahan masa lalu yang kurang mengantisipasi terjadinya kemacetan seperti sekarang ini. Menurut penulis ada beberapa kesalahan mendasar yang dilakukan, yaitu antara lain adalah ;
1. Digusurnya angkutan massal berupa trem yang dasar-dasarnya telah dibangun oleh Pemerintah kolonial hindia Belanda. Padahal saat ini trem adalah angkutan umum mass al andalan dibeberapa kota maju didunia. Dan saat itu pelayanan trem di Batavia konon termasuk yang terbaik di Asia.
2. Memfokuskan pembangunan kepada angkutan jalan, khususnya membangun ruas jalan termasuk jalan Toll sehingga meransang pertumbuhan angkutan pribadi lebih cepat. Yang juga didukung oleh tidak adanya pengendalian terhadap kepemilikan dan penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor. Pembanguan Toll dalam kota tanpa diikuti oleh pembanguan jalan toll lingkar yang tepat waktu, telah menyebabkan lalu lintas langsung (thrue Traffic) yang semestinya tidak harus masuk kota ikut memperparah kemacetan Jakarta. Jalan dan jembatan laying yang dibangun terbukti juga tidak memecahkan masalah karena beberapa tahun setelah dibangun keadaan kembali seperti semula.
3. Kurang perhatian terhadap angkutan umum; Bus PPD yang pernah menjadi andalan angkutan umum Jakarta selalu menghadapi permasalahan. Tingkat pelayanannya kurang diperhatikan, kendaraan tidak laik jalan, pengemudi kebut-kebutan kurang disiplin sehingga angkutan umum menjadi sesuatu yang tidak nyaman untuk digunakan. Ditambah lagi dengan tidak adanya konsep yang jelas tentang system angkutan umum di Jakarta, hal in terbukti masih terus beroperasinya angkutan kecil seperti mikrolet, bajaj, bemo dll. Dilain pihak transportasi missal kurang direncanakan dengan baik dan tidak dialokasikan anggaran yang cukup untuk pengembangannya.
4. Membiarkan atau juga mungkin merencanakan pemukiman penduduk Jakarata dikawasan lain diluar Jakarta (Bodetabek) sehingga menimbulkan permintaan angkutan yang tinggi dari dank e kota Jakarta. Dilain pihak perencanaan tersebut tidak diikuti oleh perancanaan system angkutan massal. Akbatnya Jakarta setiap hari di jejali oleh kendaraan dari Jabodetabek.
Dewasa ini nampaknya para pengambil keputusan kita sudah mulai sadar akan pentingnya transportasi massal dibanding terus memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya kendraan pribadi. Adalah sesuatu yang tidak dapat dibantah lagi bahwa menyediakan sistema angkutan umum yang baik untuk penduduk Jakrta dan sekitarnyta adalah pilihan untma untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang saat ini terjadi di Jakarta. Saat ini banyak sekali contoh pilihan system transportasi massal yang cocok untuk Jakarta. Tinggal mengadopsi ke Negara lain yang sudah sukses mengembangkannya.
Kereta Rel Listrik (KRL)
Kereta Rel Listrik, atau KRL adalah salah satu alternativ untuk kota Jakarta, karena system ini sudah dibangun sejak zaman colonial Belanda dan jalurnya sudah tersedia wilayah Jakarta. KRL digerakkan dengan sistem propulsi motor listrik. KRL pertama kali dipergunakan untuk menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis pada tahun 1925. Pada waktu itu digunakan rangkaian kereta rel listrik sebanyak 2 kereta, yang bisa disambung menjadi 4 kereta, yang dibuat oleh Werkspoor dan Heemaf Hengelo.
KRL sebenarnya lebih cocok digunakan untuk angkutan jarak sedang dan jauh. Jadi bukan untuk angkutah kota. Namun karena saat ini Jakarta sudah berklembang menjadi kota Metropolitan Jabodetabek, penggunan KRL untuk wilayah Jakarta dan Bodetabek perlu dipertimbangkan untuk terus dikembangakan. Pada saat ini kereta rel listrik melayani jalur-jalur Jakarta Kota ke Bekasi, Depok dan Bogor, Tangerang, dan Serpong, serta trayek melingkar dari Manggarai, Jatinegara, Pasar Senen, Kampung Bandan, Tanah Abang, ke Manggarai lagi dan sebaliknya. Di masa depan direncanakan bahwa KRL akan melayani pula stasiun Cikarang. Selain itu, jalur rel ganda dari Tanah Abang Menuju serpong telah selesai beberapa tahun yang lalu, sedangkan dari Manggarai sampai dengan Cikarang masih akan ditingkatkan menjadi Double-Double-Track. Manggarai sendiri akan menjadi Stasiun induk untuk Kereta Jabotabek dan kereta Bandara.
Trem/ LRT (Light rail transit)
Trem merupakan kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota, dengan Trem yang berselang waktu 5-10 menit berangkat, merupakan solusi untuk kemacetan. Rangkaian trem umumnya satu set (terdiri atas dua kereta) agar tidak terlalu panjang. Disebut Light Rail karena memakai kereta ringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberat kereta api yang 40 ton. Letak rel berbaur dengan lalu-lintas kota, atau terpisah seperti bus-way, bahkan bisa pula layang (elevated) atau sub-way, hanya untuk sebagian lintasan saja.
Trem Kota (LRT - Light Rail Transit)
Trem atau lengkapnya Trem Kota merupakan alternatif dalam menanggulangi kemacetan kota. Kendaraan ini biasanya hanya terdiri atas satu set (dua gerbong), karena harus menyesuaikan dengan keadaan lingkungan jalan kota yang tidak boleh terlalu panjang, karena berbaur dengan lalu lintas kota lainnya. Namun bisa saja dua set atau 4 kereta (HRT - Heavy Rail Transit - satu set adalah 4 kereta).
Berbagai keunggulan LRT adalah:
Dengan kendaraan ringan dan dapat dibuat oleh parik karoseri bus
Dapat berbaur dengan lalu-lintas kota
Dapat berbelok dengan radius kecil atau tajam (sekitar 15 meter, sehingga dapat menyelusuri bangunan tua pusat kota, sedangkan HRT minimum dengan radius 150 meter)
Dapat naik dengan elevasi hingga 12%, sedangkan HRT maxiumum 1%. Oleh sebab itu stasiun LRT sering berada di atas jembatan layang.
Biaya pembangunan dan operasi sangat murah dibandingkan dengan HRT
Tipe 1: Berbaur dengan lalu-lintas kota dan panjang satu set (2 kereta); Tipe 2: Dengan berbagai lintasan (surface, elevated, dan sub-way) dan panjang dua set (4 kereta); Tipe 3: Seperti HRT dengan lintasan khusus terpisah berikut sinyalnya, dan panjang 2 set hingga 4 set (bisa 4 hingga 8 kereta).
Namun LRT mampu mengangkut 80.000 penumpang per jam, bandingkan dengan HRT 140.000 penumpang per jam, monorel 40,000 penumpang per jam, sedangkan busway hanya 25.000 penumpang per jam.
Pengoperasian trem ini dimulai sejak tahun 1899. Trem ini merupakan kendaraan yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat pada saat itu. Sebelum trem listrik di Batavia, muncul trem kuda (1869) disusul dengan trem uap (1881), tanggal 10 April 1899 trem listrik mulai beroperasi.
Di Batavia (Jakarta), trem pernah beroperasi dengan jalur:
Jatinegara - Matraman - Pasar Senen - Ancol (letak Depo),
Pasar Senen - Lapangan Banteng - Pasar Baru - Harmoni - Kota - Pasar Ikan,
Kemayoran - Pasar Baru - Harmoni - Tanah Abang.
Maglev
MagLev adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya adalah kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta api magnet.
Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari kereta biasa. Beberapa negara yang telah menggunaka
n kereta api jenis ini adalah Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan relnya, di dunia pada 2005 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota Toyota.
Kereta Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan magnetik di dalam kereta.
Kelebihan utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan
gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.
Dikarenakan bentuk dan kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.
Mono rail
Mono rail atau rel tunggal adalah suatu system angkutan massal dengan berbasis kereta api dengan menggunakan rel Tunggal yang dibuat melayang atau berada diatas permukaan tanah. Dibanding LRT atau trem Monoi rail dari kapasitas agak sedikit kecil. Namun untuk kawasan perkotaan yang macet dan sulit untuk mencari lahan untuk pembangunan track rel kereta api seperti halnya kota Jakarta , maka system monorail ini cukup bagus untuk digunakan.
Kuala Lumpur adalah salah satu Negara asia yang sukses membangun system busway. Dikota ini terdapat dua Jalur busway yang menghubungkan stasiun sentran yang ada dipusat kota dengan Bandara dan Kawasan wisata tanah genting. Di Jakarta sendiri sudah direncanakan untuk pembanguan mono rail, namun pembangunannnya macet karena factor biaya, tiang-tiang pancang monorail masih dapat kita saksikan di sekitar kawasan senayan sampai saat ini.
Bus way
Busway sudah dikembangkan di Jakarta berkat kegigihan dan perjuangan yang keras dari Bpk Sitiyoso Gubernur DKI yang lalu. Untuk negeri yang cekak duitnya seperti negara kita, system busway adalah pilihan yang terbaik. Karena dari segi biaya, pembangunan Bus way adalah yang terendah dibandingan system angkutan massal lainnya. Namun yang menjadi masalah system ini memerlukan dukungan masyarakat dan petugas penegak hukum agar system ini bisa memberikan kapasitas yang memadai. Pelayanan Bus Trans Jakarta saat ini sudah cukup lumayan dan diminati masyarakat. Namun dari segi kapasitas system ini masih sering menghadapi
kendala tidak disiplinnya pengguna jalan lain yang menerobos busway dan kurang tegasnya penegakan hukum oleh petugas. Apabila permasalahan penerobosan lajur ini tidak dapat diatasi dengan baik, maka system yang dari tata urutan kapasitas angkutan massal berada paling rendah ini akan terus mengalami penurunan kapasitas, dan akhirnya tidak akan efektif dalam pengoperasiannya dan suatu saat pasti akan ditinggalkan penggunanya.
Subway/MRT
Subway atau kereta bawah tanah adalah salah satu bentuk Mass rapid transyt atau system angkutan massal dengan kecepatan tinggi. Subway/MRT adalah bentuk angkutan kota yang ideal untuk kota metropolitan seperti Jakarta, karena kapasitasnya sangat besar dan tidak akan mengganggu aktivitas lain yang sudah ada sebab jalur busway dibangun dibawah tanah. Beberapa kota besar didunia sudah memilik system ini sejak lama.
Di Kota Paris jalur subway sampai enam tingkat dibawah tanah dan melayani hampir kesetiap sudut kota. Di kota Seoul system subway telah membentuk kehidupan bawah tanah yang lengkap dengan pusat perbelanjaanya. Untuk Asia tenggara Singapure adalah Negara yang paling sukses mengoperasikan subway untuk warganya. Kita sebagai bangsa yang kaya tentu saja ingin juga menikmati teknologi subway, namun apa daya sampai saat ini pemerintah belum punya anggaran yang cukup untuk itu. Proses rencana pembangunan subway atu MRT di Jakarta sebemarnya sudah dimulai. Namun kendala biaya merupakan salah say\tu hambatan trbesar dinegara kita. Mudah-mudahan suatu saat ada investor yang berminat membangunnya.
Masih banyak jenis Public transport lainnya yang cocok untuk kota Jakarta, namun yang sempat kami bahas cukup itu saja. Dan itu pun Negara kita sangat terkendala oleh anggaran, Perencanaan teknologi transportasi apapun bisa kita adobsi saat ini namum masalahnya apakah kita punya uang untuk itu.
Terobosan Bp. Setiyoso yang nekad mambangun Trans Jakarta walaupun mengdobsi konsep pengembangan Busway dari Trans millineo Bogota, adalah kemenangan awal bagi orang-orang yang peduli dengan kepentingan orang banyak. Apabila system Busway sudah berjalan dan berkembang dengan baik di Jakarta nantinya. Maka suatu saat kita harapkan kota ini kembali memiliki sistem Trem atau LRT yang terbaik untuk kawasan Asia dengan jalan membangun jalur Trem/LRT diatas lajur Busway yang ada saat ini ..
Referensi :
hhtp://cingciripit.wordpress.com/tag/batavia
hhtp://kaskusnews.us/210/05/15/busway-bogota
hhtp://heldi.net/2010/08/krl-bogor-Jakarta
hhtp://;ightrailnow.org/facts/fa_or2-irt-data-01.htm
hhtp://buletin.melsa.net.id/news/monorel.html
hhtp://matanews.com/2009/11/19/tender-mrt
hhtp://megnetikelektronikandcomputer.blogspot.com/2010/12/maglev-train_22.html
hhtp://aliasting.multiply.com/journal?&page-star=100
Cetak