Oleh : Fajar Nugroho
Harus kita sadari bahwa dunia kini telah berubah. Demikian pula dengan teknologi komunikasi yang semakin lama semakin maju perkembangannya. Jika dahulu teregram adalah mesin komunikasi tercepat maka sekarang ada short message service (sms) atau pelayanan pesan singkat yang mampu mengirimkan pesan secara singkat dalam hitungan detik. Komunikasi langsung dua arah dapat kita lakukan melalui telepon bahkan dengan teleconference kita dapat bertatap muka sekaligus dengan lawan bicara kita.
Sejalan dengan itu berkembang pula teknologi informasi yang memberikan pelayanan informasi kepada pengguna secara cepat bahkan realtime. Dengan internet, kita mampu mengakses informasi apapun, kapanpun dan dimanapun tanpa sekat ruang dan waktu. Internet juga mampu memberikan pilihan informasi sesuai dengan keinginan kita. Saat ini dengan e library kita bisa dengan mudah mencari literatur yang kita butuhkan hanya dengan pergi ke warnet kemudian duduk sambil memainkan keyboard dan mouse tidak perlu pergi ke perpustakaan. Cukup mudah dan menghemat waktu. Dalam dunia pendidikan muncul e learning. Pembelajaran jarak jauh melalui internet dimana tak perlu lagi tatap muka secara langsung antara pengajar dengan siswa.
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi saat ini, menuntut widyaiswara sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar untuk mengimbangi perubahan ini secara cepat. Kegagapan teknologi bisa menjadi batu sandungan dalam proses percepatan pembelajaran. Salah satu kompetensi widyaiswara sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Instrumen Standar Kompetensi Widyaiswara adalah kompetensi widyaiswara dalam mengelola pembelajaran. Satu sub kompetensi yang harus dimiliki adalah menyusun bahan ajar. Sebagai indikator, widyaiswara harus mampu menyusun bahan ajar secara sistematis, mampu menyusun materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu menentukan referensi yang sesuai dengan materi pembelajaran. Ketiga indikator tersebut menuntut widyaiswara untuk aktif mengumpulkan informasi sebagai bahan penyusunan bahan ajar. Dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini, widyaiswara bisa dengan cepat dan mudah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan tanpa harus membuang banyak waktu untuk mencari sumber-sumber informasi secara manual.
Kemudian dalam sub kompetensi selanjutnya widyaiswara harus bisa melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta. Indikatornya, widyaiswara harus mampu menguasai teknik-teknik komunikasi secara efektif serta mampu menggunakan alat bantu secara terampil sesuai dengan situasi pembelajaran. Alat bantu pembelajaran separti Over Head Projektor (OHP) sakarang sudah mulai ditinggalkan. Sebagai pengganti adalah berkembangnya program-program komputer yang menyediakan layanan untuk kebutuhan presentasi seperti Microsoft Office Powerpoint. Program-program tersebut mampu menampilkan tayangan presentasi yang menarik serta mudah dibaca. Mata diklat yang “garing” bisa disampaikan semenarik mungkin dengan alat bantu berbasis teknologi tersebut. Demikian pula dengan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Widyaiswara bisa berkomunikasi dengan peserta didik secara jarak jauh melalui e learning. Kemudian menugaskan peserta didiknya untuk mencari literature melalui e library serta membaca bahan ajar melalui e book. Cukup efisien dan menghemat waktu.
Dengan demikian tidaklah berlebihan jika penguasaan teknologi pembelajaran menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap widyaiswara. (FN)
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi saat ini, menuntut widyaiswara sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar untuk mengimbangi perubahan ini secara cepat. Kegagapan teknologi bisa menjadi batu sandungan dalam proses percepatan pembelajaran. Salah satu kompetensi widyaiswara sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 5 Tahun 2008 tentang Instrumen Standar Kompetensi Widyaiswara adalah kompetensi widyaiswara dalam mengelola pembelajaran. Satu sub kompetensi yang harus dimiliki adalah menyusun bahan ajar. Sebagai indikator, widyaiswara harus mampu menyusun bahan ajar secara sistematis, mampu menyusun materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mampu menentukan referensi yang sesuai dengan materi pembelajaran. Ketiga indikator tersebut menuntut widyaiswara untuk aktif mengumpulkan informasi sebagai bahan penyusunan bahan ajar. Dengan teknologi informasi yang berkembang saat ini, widyaiswara bisa dengan cepat dan mudah mengumpulkan informasi yang dibutuhkan tanpa harus membuang banyak waktu untuk mencari sumber-sumber informasi secara manual.
Kemudian dalam sub kompetensi selanjutnya widyaiswara harus bisa melakukan komunikasi yang efektif dengan peserta. Indikatornya, widyaiswara harus mampu menguasai teknik-teknik komunikasi secara efektif serta mampu menggunakan alat bantu secara terampil sesuai dengan situasi pembelajaran. Alat bantu pembelajaran separti Over Head Projektor (OHP) sakarang sudah mulai ditinggalkan. Sebagai pengganti adalah berkembangnya program-program komputer yang menyediakan layanan untuk kebutuhan presentasi seperti Microsoft Office Powerpoint. Program-program tersebut mampu menampilkan tayangan presentasi yang menarik serta mudah dibaca. Mata diklat yang “garing” bisa disampaikan semenarik mungkin dengan alat bantu berbasis teknologi tersebut. Demikian pula dengan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Widyaiswara bisa berkomunikasi dengan peserta didik secara jarak jauh melalui e learning. Kemudian menugaskan peserta didiknya untuk mencari literature melalui e library serta membaca bahan ajar melalui e book. Cukup efisien dan menghemat waktu.
Dengan demikian tidaklah berlebihan jika penguasaan teknologi pembelajaran menjadi kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap widyaiswara. (FN)
Cetak